Selasa, 01 Januari 2008

MEMBERDAYAKAN OSIS SMA NEGERI SINGOSARI

OLEH: JUMAD, S.Pd *)

Setelah melalui berbagai proses yang sangat panjang dan waktu yang relatif cukup lama akhirnya SMU Negeri I Singosari – SMU yang belum genap 6 bulan berdiri ini – berhasil membentuk organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang merupakan salah satu kelengkapan yang harus ada dalam sekolah. Hal ini menunjukkan sekolah ini memiliki komitmen yang besar untuk memberdayakan siswa-siswinya – suatu langkah yang “mengagumkan” bagi sekolah yang masih berusia muda. Ibarat bayi, SMU Negeri I Singosari merupakan bayi yang baru belajar merangkak, namun sudah memiliki kematangan dalam berfikir dan bertindak.

Namun, semuanya hanya akan menjadi impian dan hayalan belaka, bila tanpa diikuti atau disertai dengan langkah-langkah konkrit berikutnya. Langkah-langkah yang bisa dijadikan bekal untuk pengembangan OSIS SMU Negeri I Singosari ke depan adalah (1) niat yang tulus dan ikhlas, (2) tujuan yang jelas, (3) komunikasi yang baik, dan (4) totalitas pengabdian.

Niat yang tulus dan ikhlas merupakan salah satu faktor penting sebagai penentu keberhasilan suatu aktivitas atau kegiatan, karena niat yang tulus dan ikhlas akan memberikan semangat, kekuatan dan kemantapan terhadap jiwa dalam melakukan suatu kegiatan. Tanpa niat yang tulus dan ikhlas maka setiap kegiatan akan kehilangan “rohnya”, sehingga segalanya seperti benda mati, kaku dan nilainya akan berkurang apalagi niatnya tidak tulus, maka semuanya akan tiada arti. Yakinlah!

Tujuan yang mencakup visi dan misi harus jelas dan dapat dipahami oleh semua pengurus OSIS. Karena sebuah organisasi itu akan berhasil apabila setiap person yang ada dalam organisasi tersebut saling memahami visi dan misinya, sehingga akan tercipta kesamaan pandangan, arah dan tujuan yang ingin dicapai, jangan sampai sesama pengurus memiliki pandangan, arah dan tujuan yang berbeda. Bila hal ini terjadi, maka apapun program anda akan sia-sia, kalaupun program itu terlaksana hasilnya tidak akan maksimum. Percayalah.

Komunikasi yang baik sesama pengurus, pengurus dengan dewan guru dan semua komunitas sekolah akan banyak membantu dalam suksesnya suatu organisasi. Komunikasi yang baik, terbuka akan menghilangkan rasa saling curiga dengan kata lain akan memunculkan semangat kekeluargaan dan semangat kebersamaan. Rasa ini harus dipertahankan dan dikembangkan, karena jika suatu organisasi apalagi organisasi yang baru saja dibentuk tidak disertai dengan semangat ini maka organisasi tersebut akan hancur terpecah belah, dan itu berarti suatu kehancuran bagi kita semua. Kita harus senantiasa menjaga semangat ini dengan jalan mewujudkan suatu komunikasi yang baik dan terbuka. Perlu kiranya ditambahkan disini bahwa semangat saja tidak cukup untuk mewujudkan suatu organisasi yang tangguh, namun diperlukan juga sikap profesionalisme; profesional dalam management, profesional dalam administrasinya, profesional dalam kerjanya dan profesiaonal dalam bidangnya masing-masing.

Totalitas pengabdian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kesuksesan atau keberhasilan. Keberhasilan tidak bisa diraih dengan sikap malas, setengah-setengah, dan tanggung tetapi keberhasilan hanya bisa diraih dengan totalitas. Apalagi bagi organisasi yang baru dibentuk sikap totalitas pengabdian sangat dibutuhkan. Perjuangan yang hakiki adalah perjuangan secara totalitas dan pengabdian yang sejati adalah pengabdian yang total atau secara keseluruhan.

Demikian tulisan ini saya akhiri dan semoga dapat memberi manfaat bagi kesuksesan dan keberhasilan kita semua. Amin.

*) Guru Fisika SMA Negeri 1 Singosari

1 komentar:

ZZZzzz... mengatakan...

di SMA ini Bp3 nya 80 ribu kenapa pembangunan SMA ini begitu lama? apa tidak cukup untuk membangun SMA ini! dan sekarang untuk lapangan basket masih kekurangan dana apa tidak salah!
coba, di Bp3 kan uang gedungkan 40 ribu/ anak jika dikali 1 sekolah kan jadi banyak, tapi kenapa pembangunan sarana dan prasarana sekolah begitu lamban.........!